Kamis, 02 September 2010

Perilaku Buruk Mendatangi Bencana Kubur



Oleh: Adam Rumbaru

Manusia adalah makhluk soasial yang selalu mengedepankan nilai-nilai kebaikan dan berusaha memerangi yang buruk, sebab manusia memiliki akal yang selalu merujuk kepada kebaikan. Disamping manusia memiliki akan, juga memiliki nafsu yang cenderung mempengaruhi manusia dalam berbuat hal-hal yang negatif.

Perangai yang buruk di dunia kelak mencadi sebuah bencana dalam alam kubur.Simak sebuah kisah yang terjadi pada zaman kehidupan Rasullah saw sebagai berikut:

Tatkala salah seorang sahabat menyampaikan kabar kematian Sa'ad yang dikenal taat beribadah. Rasul saw dan para sahabatnya segera menuju rumah Sa'ad. Beberapa sahabat diberi tugas untuk membantu Rasullah saw memandikan Jenazahnya. Setelah Zasad Sa'ad dimandikan dan dikafani, para sahabat menempatkan jasad itu ke dalam keranda mayat lalu mengusungnya ke pemakaman.

Rasul saw tampak berjalan diantara hadirin yang mengantarkan jenazah Sa'ad ke tempat peristerahatnya yang terkhir. Perkara yang kelihatan ganjil di mata hadirin adalah Rasul saw berjalan tanpa mengenakan aba'ah (jubah) dan sendal. Beliau mengusung keranda secara bergilir dari sisi kanan kemudian ke kiri, hal itu terus dilakukannya sampai keranda itu tibah di liang kubur.

Sesampai di liang kubur, Rasul saw masuk ke dalam dan membaringkan jenazah Sa'ad dalam lahad dan beliau meminta kepada sahabatnya agar membawa batu bata serta beberapa keperluan lainynya. Kemudian tangan suci beliau sendiri yang membuat lahad. Tatkala beliau melihat satu celah yang kosong, beliau segera menutupi celah itu seraya berkata," Aku tahu bahwa kubur ini tak lama lagi akan rusak, namun Allah swt menyukai hambanya yang melakukan pekerjaan yang sempurna." Saat itu ibunda Sa'ad mendatangi kuburan seraya berkata," Putraku! Beruntunglah engkau, karena surga tempatmu!"

Rasul saw berseru, " Wahai ibu Sa'ad! Diamlah! Jangan engkau berkata seyakin itu di hadapan Tuhan! Ketahuilah bahwa putramu saat ini sedang menderita himpitan kubur."

Seusai acara pemakaman,semua hadirin pulang ke rumah masing-masing, dalam perjalanan pulang itu, seorang sahabat bertanya kepada Rasul saw, " Ya Rasul Engkau telah memperlakukan Sa'ad begitu istimewa yang jarang engkau lakukan terhadap orang lain. Engkau bahkan ikut mengantarkan jenazahnya tanpa mengenakan jubah dan sendal ke liang kubur."

Rasul saw berkata, " Saat itu para malaikat yang mengantarkan jenazah Sa'ad juga tidak memakai jubah dan sendal. Aku hanya meniru mereka. Saat mengusung keranda mayat, tanganku dibimbing oleh tangan jibril."

" Engkau telah mensholatkan jenazahnya dan meletakkan jasadnya di liang kubur serta membuat lahad (ceruk atau celah di dalam kubur untuk menempatkan mayat) tetapi mengapa engkau masih mengatakan bahwa Sa'ad sedang mengalami himpitan kubur kubur," tanya sahabat lebih lanjut.

Rasul saw bersabda, "Benar adanya! Himpitan kubur itu, disebabkan perangai buruk Sa'ad terhadap anak istrinya.

Dari kisa ini kita petik beberapa pelajaran. Pertama ibadah ritual tidak menjamin seseorang bebas dari siksa kubur. Banyak syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat bebas dari siksaan kubur. Baik terhadap keluarga maupun orang lain. Biarpun seseorang rukuh dan sujud seribu kali sehari, namun apabila dia berperangai buruk terhadap keluarga,maka ibadah ritual itu tidak akan dapat menyelamatkan dia dari siksa kubur. Ajaran Islam begitu mementingkan hablum minan-nas terutama hubungan antar anggo takelurga.

Penulis adalah mantan Ketua Umum Lembaga Dakwah Mahasiswa Islam Himpunan Mahasiswa Islam (LDMI HMI) Cabang Ambon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.