Rabu, 23 Februari 2011

Pengganti Presiden SBY adalah (G)


Oleh : Adam Rumbaru

Ada rumor baru tentang  presiden Republik Indonesia mendatang untuk menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah  seorang pemimpin berinisial “G “. Hal ini kemunkinan bisa terjadi. Peramal besar kita tempo dulu, sebut saja Joyoboyo yang meramal akan terpilih seorang Presiden dalam pemilihan umum tahun 2004 adalah seorang yang berinisial “no” diambil dari kata notonogoro dalam bahasa Jawa yang artinya mengatur Negara. Ia menguraikankan bahwa notonogoro itu melahirkan beberapa pemimpin seperti no yang akhirnya melahirkan Presiden Soekarno, to melahirkan Presiden Soeharto.

Presiden Soekarno disebut sebagai Bapak Proklamator Indonesia. Pemimpin yang penuh kharisma ini banyak disegani negara-negara bahkan negara besar seperti Amerika. Dinamika perpolitikan Indonesia di era perang dingin kurun waktu 1953-1963 pernah ditandai dengan aroma diplomasi cantik dan elegan, disertai dengan kebijakan para pemimpin yang tidak mau didikte dan tunduk pada Amerika. Meski saat itu negara Indonesia baru merdeka dalam hitungan belasan tahun, semangat nasionalisme dan kecerdikan para pemimpinnya menjadikan negara Indonesia disegani oleh Amerika, Uni Soviet dan negara-negara Sekutu.
Bagaimana tidak, di tengah perseteruan perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Indonesia, yang baru merdeka dalam hitungan belasan tahun, lewat kunjungan Soekarno ke Washington berhasil mendinginkan keadaan. Di sisi lain, melalui semangat nasionalisme yang tinggi dan kecerdikan diplomasinya, pemerintah Indonesia lewat diplomasi cantik dan ciamik Soekarno juga berhasil mempermainkan Amerika dan Uni Soviet dalam kasus pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda.

Tahun 1965 menjadi titik nadir yang menggoreskan sejarah kelam dalam kehidupan Soekarno sekaligus bangsa Indonesia. Di mana ketika itu, pertentangan dan perebutan kekuasaan yang tidak lagi mengenal kata ‘kemanusiaan dan keadilan’. Naluri politik bergerak penuh ambisi, mendulang kepentingannya sendiri, bertengger dalam tampuk kekuatan untuk bersama-sama mendepak dan mengganyang Soekarno.

Peralihan kekuasaan tahun 1965 hingga lima tahun kemudian, telah melahirkan peristiwa mengenaskan, yakni terbunuhnya setengah juta orang dalam suasana hiruk pikuk politik awal Orde Baru. Soekarno sempat menyerukan, bahwa sedang terjadi pembunuhan massal di Jawa Timur dan menginginkan pembantaian tersebut segera dihentikan. Namun ironis, seruannya tidak digubris, karena pihak keamanan telah disabotase oleh kendali kuasa yang terselubung.

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri,21Mei1998.

Presiden Soeharto mundur akibat krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah dalam sebuah gerakan yang dinamakan reformasi.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Peristiwa Trisakti dan Semanggi dalam sejarah tercatat sebagai pelanggaran HAM. Akhirnya Presiden Soeharto digantikan oleh wakilnya BJ. Habibi.

Peristiwa HAM itu melahirkan tiga tokoh nasional yakni :
Pertama, BJ. Habibie yang menjabat presiden ketiga RI menggantikan Presiden Soeharto 1998-1999. Dan pada pemilu 1999 ia mau mencalonkan diri menjadi presiden RI namun ditolak usulannya oleh MPR RI akibat telah melepaskan Timor-timur. Sekalipun Presiden Habibie berusaha membela kebijakannya dalam Pidato Pertanggungjawaban Presiden (Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia) di Depan Sidang Umum MPR-RI, 14 Oktober 1999. Namun, MPR menolak pertanggungjawaban tersebut. Penolakan ini, membuat BJ Habibie merasa tak pantas mencalonkan diri kembali jadi Presiden pada SU-MPR Oktober 1999.

Kedua, Presiden Abdurrahman Wahid yang lebih akrab disapa Gusdur menjabat pada 1999-2001, sekaligus sebagai presiden keempat Republik Indonesia. Saat itu, beliau menggantikan presiden BJ. Habibie. Gusdur adalah sosok yang kontroversi karena berbagai pernyataannya yang cenderung nyeleneh untuk ukuran seorang pemimpin negara. Namun, justru sikapnya itu menjadikan Gusdur sebagai sosok presiden yang dekat dengan wong cilik. Apa adanya dan gak neko-neko.

Ketiga, Megawati Soekarno Puteri Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Mega memimpin tahun 2001 hingga 2004.

Pemilu tahun 2004 adalah pemilu yang berjalan secara damai, pada saat itu rakyat meng-inginkan adanya perubahan. Banyak kalangan memprediksikan bahwa  Mega-Hazim akan menang dalam perhelatan politik pada pemilihan presiden 2004. Namun, ternyata, prediksi itu meleset. Karena yang terpilih presiden pemilu 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa SBY itu benar diprediksi menjadi presiden yakni dari kata notonogo.
Susilo Bambang Yudhoyono kemudian terpilih lagi pada pemilihan umum 2009. Kini dalam perjalanan kepemimpinannya sudah banyak menuai protes dari berbagai kalangan. Akan ada rencana menggulirkan SBY dari tampuk kepemimpinan namun apakah sudah ada penggantinya..??? kita kembali ke kata notonogoro. Dari kata notonogoro ada terdapat goro namun lebih tafsirkan akan terpilih pemimpin berinisial G.

Gejalah presiden akan datang berinisial G itu sudah ditunjukan dari berbagai peristiwa di Indonesia yang ditandai dengan huruf G. misalnya Gurita Cikeas, meletusnya Gunung berapi Jokyakarta. Dan sebuah kejahatan terstruktur yang dilakukan seorang mafia pajak adalah Gayus Tambunan yang sampai saat ini masih diproses secara hukum.

Misteri G
Banyak sudah peristiwa besar dunia dikejutkan dengan huruf G yakni pertama adalah pasukan Gaja yang dipimpin oleh Abraha dari Yaman menyerang kota mekkah untuk meruntuhkan Ka’bah. Namun, niatnya itu dihalangi oleh pelemparan batu oleh burung ababil dan jatu tersungkur tentara gaja. Peristiwa itu terjadi ketika Nabi Muhammad SAW dilahirkan.

Kedua, peristiwa Gua Hira dimana Nabi  Muhammad SAW memberitahu  kita bahwa pada umur empat puluh tahun, waktu dia sedang meditasi di Gua Hira,  cahaya  Tuhan
menyinarkan  padanya dan dia mendengar suara kebenaran. Pada saat  itu  datang  perintah  sebagai  pesuruh  Tuhan   untuk manusia. Apa yang dikemukakan pada Muhammad di Gua Hira?

Pesan  di Gua Hira  menceritakan  kepada  Nabi  tentang kenyataan  (kebenaran). Dengan ayat yang terdapat dalam Al-quran yang artinya "Bacalah dengan nama  Tuhan  engkau  yang  menciptakan.  Dia telah  menciptakan  manusia dari segumpal darah. Bacalah danTuhan engkau itu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan  pena
(tulis  baca).  Mengajarkan  kepada  manusia  apa yang belum
diketahuinya.
Presiden G dari kata goro

Presiden mendatang berinisial G adalah seorang presiden dengan gaya kepemipinan Islam yang dapat membawah kemaslahatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara yang bermayoritas penduduk Islam. Ini terjadi Islam rahmatan lilalamin. Sehingga pemimpin yang akan dating itu menjadi pemimpin umat manusia yang dilahirkan dari Rahmatan Lil Allamin.

Tentang Penulis

Penulis adalah Ketua Presidium Gerakan Masyarakat Untuk Pendidikan Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia (GEMPITA) Indonesia. Lahir tanggal 9 September 1975 di Kepulauan Gorom, provinsi Maluku. Gorom juga termasuk  dalam kata notogoro yang diawali dengan huruf G. Gorom adalah salah satu wilayah kerajaan Majapahit. Sebelum Gaja Mada menaklutkan Seram Gorom dia bersumpa " Sebelum aku menaklutkan Seram Gorom, aku tak mau makan buah palapa.

Untuk lebih lengkap hubungi segera Adam Rumbaru di 0815 1044 4351



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.