Berjuang hari ini untuk hari esok. Karena hidup adalah perjuangan. Orang yang berjuang di jalan Allah pasti selalu mendapatkan pertolongan Allah SWT. Namun bagi orang yang zalim sesungguhnya mereka tidak mendapatkan apapun kecuali kerugian.
Senin, 07 Juni 2010
Adam Rumbaru Selaku Korlap Sedang Diwawancara TVRI
Aksi Basmi Makelar Kasus MA (Busur MA) sedang menggelar aksi di depan kantor Mahkamah Agung RI, menuntut Abdul Kader Mapong Mundur dari jabatannya selaku Wakil Ketua MA RI karena diduga memainkan perkara PT. Borneo Indobara. Dengan Kasus ini juga Abdul Kader Mapong melibatkan putrinya, Anita Kader Mapong sebagai Makelar kasus (Markus.
Sebagai generasi muda tentunya tidak tinggal diam melihat keadaan bangsa yang tercabit-cabit ini. Sejak pergerakan Boedi Oetomo pemuda sudah memperlihatkan fungsi dan perannya dalam memperebutkan kemerdekaannya. Kini geliran pemuda masa kini dan masa yang akan datang melanjutkan cita-cita luhur yang ditinggalkan oleh pemuda dimasa silam.
Aksi unjuk rasa ini adalah bentuk dari perlawanan pemuda dalam memberantaskan tindak kejahatan struktural dari berbagai instansi, namun hal ini lebih dikhususkan kepada Mahkamah Agung RI karena MA saat ini dinilai sebagai lembaga yang subur melindungi para Makelar Kasus. Padahal MA adalah benteng pengadilan yang melindungi masyarakat melalui hukum dan keadilan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat melindungi rakyatnya dan dapat menegakkan supremasi hukum. Indonesia adalah negara hukum namun saat ini hukum dikebiri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka itu disebut juga sebagai mafia hukum dan peradilan.
Ini bukti nyata di negeri ini bahwa dengan tindak perbuatan Makelar Kasus yang belum bisa dibasmikan sehingga mengakibatkan terjadinya pemiskinan atau kemiskinan terstruktural. Di Indonesia tampak perbuatan MARKUS dan Korupsi sudah tidak menjadi hal yang tabuh lagi. Sehingga seenaknya para elit melakukan perbuatan tersebut.
Para hakim di Mahkamah Agung RI sejatinya lebih berpihak kepata kebenaran bukti dan fakta serta penjelasan saksi. Bukan hanya melihat siapa yang banyak memberikan sogokan. Para hakim seharusnya malu karena memakai baju kebesaran yang berasal dari kepercayaan rakyat.
Aksi Basmi Makelar Kasus MA (Busur MA) sedang menggelar aksi di depan kantor Mahkamah Agung RI, menuntut Abdul Kader Mapong Mundur dari jabatannya selaku Wakil Ketua MA RI karena diduga memainkan perkara PT. Borneo Indobara. Dengan Kasus ini juga Abdul Kader Mapong melibatkan putrinya, Anita Kader Mapong sebagai Makelar kasus (Markus.
BalasHapusSebagai generasi muda tentunya tidak tinggal diam melihat keadaan bangsa yang tercabit-cabit ini. Sejak pergerakan Boedi Oetomo pemuda sudah memperlihatkan fungsi dan perannya dalam memperebutkan kemerdekaannya. Kini geliran pemuda masa kini dan masa yang akan datang melanjutkan cita-cita luhur yang ditinggalkan oleh pemuda dimasa silam.
Aksi unjuk rasa ini adalah bentuk dari perlawanan pemuda dalam memberantaskan tindak kejahatan struktural dari berbagai instansi, namun hal ini lebih dikhususkan kepada Mahkamah Agung RI karena MA saat ini dinilai sebagai lembaga yang subur melindungi para Makelar Kasus. Padahal MA adalah benteng pengadilan yang melindungi masyarakat melalui hukum dan keadilan.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat melindungi rakyatnya dan dapat menegakkan supremasi hukum. Indonesia adalah negara hukum namun saat ini hukum dikebiri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka itu disebut juga sebagai mafia hukum dan peradilan.
Ini bukti nyata di negeri ini bahwa dengan tindak perbuatan Makelar Kasus yang belum bisa dibasmikan sehingga mengakibatkan terjadinya pemiskinan atau kemiskinan terstruktural. Di Indonesia tampak perbuatan MARKUS dan Korupsi sudah tidak menjadi hal yang tabuh lagi. Sehingga seenaknya para elit melakukan perbuatan tersebut.
Para hakim di Mahkamah Agung RI sejatinya lebih berpihak kepata kebenaran bukti dan fakta serta penjelasan saksi. Bukan hanya melihat siapa yang banyak memberikan sogokan. Para hakim seharusnya malu karena memakai baju kebesaran yang berasal dari kepercayaan rakyat.